Hari Kartini Yang Jadi Tradisi
sumber foto: pinterest.com
"Habis Gelap Terbitlah Terang."
Sebuah ungkapan yang sederhana namun bermakna dari sosok perempuan paling tanggung yang pernah termaktub di lembaran sejarah. Raden Adjeng Kartini, begitu orang-orang mengenalnya. Hari kelahirannya tanggal 21 April ditetapkan sebagai Hari Kartini. Bukan tanpa alasan, itu karena jejak rekam Kartini yang tidak lagi mengenal lelah memperjuangkan hak-hak perempuan. Dunia seakan dibuat bisu oleh setiap tindakan dan ucapannya yang melahirkan semangat perjuangan, seakan ia berkata bahwa perempuan pun mahluk yang punya hak di mata Tuhan dan manusia.
Tidak salah bila kita pahami bahwa ‘habis gelap terbitlah terang’ menggambarkan kepindahan umat manusia dari jaman jahiliyah menuju jaman ilahiyah. Jaman di mana perempuan dianggap mahluk tidak berharga, baik suara maupun akalnya. Mahluk yang selalu diduakan dalam setiap sisi kehidupannya. Hingga datanglah Kartini, yang menarik keluar para perempuan dari lubang kegelapan menuju ruang penuh kemerdekaan.
Maka tidak ragu bila kita sebut ia sebagai jembatan tak kasat mata bagi para perempuan Indonesia untuk berani bertanggung jawab, bersuara, bertindak dan berdiri di kakinya sendiri. Karena pada dasarnya perempuan adalah pondasi umat manusia dan madrosah pertama umat manusia. Maka tidak heran bila salah satu agama mengatakan bahwa surga berada di telapak kaki seorang perempuan.
Untuk para perempuan di luar sana, kalian hebat dan kuat lebih dari apa yang kalian pikirkan.
Selamat hari Kartini, semoga para perempuan di dunia, khususnya Indonesia, lebih dihargai dan dihormati sebagaimana Tuhan menghargai dan menghormati mereka.
Hari Kartini adalah hari di mana semua umat manusia harus tahu dan sadar bahwa perempuan berhak menjadi manusia seutuhnya. Maka kemerdekaan atas segala hak sepatutnya diberikan pada perempuan.
Komentar
Posting Komentar