Mau ngebacot?

Assalamulaikum teman-teman. Sepertinya saya sudah lama tidak memberikan opini atau pendapat saya tentang suatu hal yang cukup serius nih… ya kemarin-kemarin saya sudah sangat banyak mengunggah sajak atau puisi yang saya rasa masih sangat jauh dari kata "bagus" apalagi "sempurna."

Kurang baik sekiranya saya tidak menanyakan kabar teman-teman semua, bagaimana kabarnya? saya harap kalian baik-baik saja, selalu berada di jalan-Nya dan mengisi catatan kehidupan dengan kebaikan. 

Pada kesempatan kali ini saya akan mengajak kalian berdiskusi tentang orang yang tidak memiliki pengetahuan namun berbicara banyak atau orang yang memiliki pengetahuan luas namun diam. Bila disederhakan, maka kita akan membicarakan tentang dua hal yang bisa dimiliki oleh satu orang yang sama atau dua orang yang berbeda. Mungkin kita sempat mendengar kabar mengenai viralnya salah satu remaja bernama bowo, awalnya ia hanya bermain menggunakan sebuah applikasi yang bernama "tik tok", tidak butuh waktu lama baginya untuk menjadi populer, lalu muncullah sebuah acara meet and great atau yang biasa kita kenal adalah jumpa fans. Pada saat meet and great di adakan, para panitia memasang tarif 80k untuk berfoto dan melakukan beberapa hal Bersama bowo, hingga satu kejadian muncul, yaitu tidak sesuainya gambaran yang ada di benak fans dan realita. And now... I'm not talking about physical, because why??? menurut saya fisik itu adalah satu pembahasan yang tidak akan habis apabila dibahas dan dibandingkan. Semua orang berharap memiliki fisik yang sempurna, karena dengan fisik sempurna, ia akan dikenal dan mudah diingat oleh orang-orang, lalu ia pun dapat memiliki posisi penting dalam hati orang-orang. Tapi saya tidak akan membahas dari aspek tersebut…. saya akan mengajak kalian berdiskusi tentang bagaimana orang-orang menjudge atau menilai seseorang atau suatu masalah. 

Menurut saya, manusia terbagi menjadi dua jika dilihat dari sisi pengetahuan. Ia pintar atau ia bodoh. Lalu pembahasan sekarang adalah bagaimana cara mereka menanggapi suatu permasalah. 

1. Ada orang pintar yang memiliki pengetahuan luas lalu mencoba untuk selalu bersuara dalam setiap permasalahan, entah itu politik, Pendidikan or something like that.

2. Ada orang bodoh yang sadar akan kebodohannya lalu ia memilih diam tak menanggapi permasalah tersebut, orang yang berfikir bahwa saya tidak ingin campur dalam permasalah ini.

3. Ada orang pintar yang memiliki pengetahuan luas namun memilih diam bukan karena tak ingin menanggapi permasalahan tersebut, namun ia berfikir bagaimana caranya menanggapi masalah dengan cara tanggapan yang benar.

4. Ada orang bodoh yang entah ia sadar atau tidak sadar dengan kebodohannya namun ia memilih bersuara dan memberi tanggapan terhadap setiap permasalahan yang ada disekitarnya, ia akan selalu mengikuti permasalah tersebut meskipun ia tidak memiliki solusi.

Menurut kalian, mana yang paling baik dan buruk??

Teman-teman… ini lah yang terjadi di Indonesia pada saat ini, mereka selalu berusaha menilai seseorang atau sesuatu hanya dari luar tanpa tahu apa yang terjadi didalam, menilai bahwa kinejra pemerintahan Jokowi sangatlah lambat, menilai bahwa para santri hanya bisa menguasai dunia keagamaan, menilai bahwa perpecahan adalah satu hal yang wajar dan nikmat, menilai sesuatu hanya dengan sekali melihat tanpa pernah tahu apa yang dilihat. 

Adakalanya diam sangatlah dibutuhkan, salah satunya adalah ketika menghadapai orang bodoh yang mencoba memberikan pendapat tanpa adanya dukungan dari pengetahuan, diam memberikan kita sebuah nilai dari masyarakat. namun terkadang diam pun salah apabila kita tahu kebenaran dan memenuhi syarat untuk membela kebenaran tersebut tapi kita malah diam tak acuh karena merasa itu bukan urusan kita, ada rasa rasis didalamnya. Adakalanya bersuarapun sangatlah dibutuhkan apabila mampu mengubah suatu keadaan, seperti tragedy 98 yang digerakkan oleh mahasiswa demi terwujudhnya pemerintahan yang adil bagi rakyat. 

Semua kembali pada situasi dan kondisi.

Sekarang tinggal kita yang memilih ingin masuk tipe seperti apa? 

Sekarang tinggal kita yang memilih situasi dan kondisi yang pas bagaimana? 

Sekarang tinggal kita yang memilih antara diam atau bersuara?

Terima kasih.

-Najaf, Irak. July 11 2018.

Komentar

Postingan Populer