Mau Kuliah Di Iraq? Pikir-Pikir Lagi Deh!
Apa yang orang paling sering bilang kalo udah denger negri bernama “Iraq”? Yap, negri yang beribukotakan Baghdad ini memang menjadi negri yang memiliki sejarah perang cukup panjang. Belum lagi saat jubah-jubah hitam yang mengatasnamakan Islam melakukan kegiatan ekstrim di luar akal sehat. Negri dengan populasi penduduk 36 juta ini nyatanya masih menjadi salah satu pilihan utama para pelajar dan para peneliti yang tertarik menelusuri sejarah Islam dan keilmuan-keilmuan yang berkembang di negri ini.
Meskipun Iraq sendiri tidak cukup
terkenal ketimbang Mesir perihal kepopulerannya di telinga rakyat Indonesia,
terutama para santri, namun siapa sangka tertanya Iraq memiliki sebuah provinis
bernama Najaf yang disebut sebagai pintu ilmu Islam.
Di samping itu, bagi kalian yang
memiliki rencana untuk belajar di Iraq, sebaiknya kalian simak beberapa tips
untuk bertahan di negri yang memiliki sebutan “Negri seribu satu masalah” ini.
1/ Cari kampus yang menyediakan
tempat tinggal gratis.
Sudah rahasia umum di Najaf bahwa
para pelajar yang mengambil jurusan keislaman akan mendapatkan fasilitas
tinggal gratis. Iya, beberapa kampus atau yang biasa orang local menyebutnya
“Hauzah” memang menyediakan tempat tinggal gratis. Ini bermaksud agar para
pelajar merasa aman dan bisa fokus dengan belajar mereka. Meskipun demikian,
beberapa pelajar Najaf memilih untuk tinggal bersama teman-temannya di sebuah
rumah. Eits, rumah ini bukan sembarang rumah, ya. Biasa beberapa dosen atau
guru Hauzah akan menyediakan rumah gratis bagi para pelajarnya dengan catatan
mereka bertanggung jawab atas kebersihan tempat tinggal mereka sendiri dan
makanan mereka. Selebihnya, biasanya dosen tersebut akan membantu mereka
mengatasi masalah air atau listrik.
2/ Harus jago masak.
Kalo tips yang ini sih, kayanya tips
sejuta umat yang tinggal di luar negri deh. Soalnya, memiliki keahlian memasak
menjadi modal penting dalam bertahan hidup. Apalagi alasannya kalo bukan untuk
menghemat biaya pengeluaran bulanan atau mingguan. Tenang aja, indomie kuah
karya Indonesia pun ada di Iraq. Bisa deh jadi bahan makanan pas duit lagi
pas-pasan. Selain menghemat biaya, tidak jarang lidah para pelajar khususnya
Indonesia tidak cocok dengan makanan Iraq yang hampir semuanya asin. Lucunya,
saos di negri yang memiliki mata uang Dinar ini pun rasanya asin. Bukan karena
penduduk local pengen cepet nikah, tapi karena mereka memang pecinta asin. Kalo
kata penduduk local, “Nggak ada garam, nggak makan.”
3/ Memperbanyak kaos tips.
Saya kasih tips ini karena sebagian
besar wilayah Iraq memiliki iklim yang kering dengan pengaruh subtropis.
Bayangkan saja, rata-rata suhu panas di Iraq di atas 40 derajat, bahkan di
sebagian wilayah bisa melebihi 48 derajat. Terlebih lagi hujan jarang turun di
musim panas. Kalo kalian meyakini bahwa kalian bisa bertahan di Iraq hanya
karena sudah terbiasa dengan suhu panas di Indonesia, sebaiknya kalian
cepat-cepat deh hilangkan keyakinan itu dan pertambah niat kalian untuk tinggal
di sini. Wong penduduk lokalnya aja nggak kuat dengan suhu panas di negri
mereka sendiri. Rasanya kaya suhu kompor panas tepat berada di depan wajah
kita. Maka dari itu, sebaiknya perbanyak baju-baju tipis selama kalian tinggal
di sini.
4/ Kerja Part-time.
Untuk tips yang berikut ini, Para
pelajar Indonesia jarang melakukannya, karena… iya, Hauzah-hauzah di Iraq akan
memberikan uang saku bagi para pelajar setiap bulannya. Uang saku itu diberikan
sebagai hadiah bagi para pelajar yang lulus ujian kampus yang diadakan setiap
bulan. Jadi, kalo lulus, ya Alhamdulillah. Kalo enggak, ya sabar. Biasanya,
para pelajar yang mengambil kerja part-time adalah mereka-mereka yang sudah
menikah karena uang bulanan yang diberikan pihak kampus tidak mencukupi
kebutuhan mereka. Adapun kerja part-time yang akan mereka lakukan adalah
menjadi penerjemah sebuah buku atau tamu dari Indonesia, menjadi tour guide para
travellers, menjadi penghubung antara pengusaha Iraq dan Indonesia. Adapun
menjadi karyawan di sebuah restoran, atau penjaga sebuah toko buku, dan
semacamnya jarang sekali ditemukan.
Gimana? Masih ada niatan untuk
belajar atau tinggal di negri yang memiliki bahasa resmi Arab dan Kurdi ini?
Sekian tips bertahan hidup di Iraq, terutama untuk para pelajar. Selamat
berjuang!
Komentar
Posting Komentar