Wanita Surabaya part 1
Dengan mata layu
aku mecoba bangun dari kasur yang seakan seperti magnet, memelukku sembari
berkata “ tidur saja, sepertinya kamu masih lelah “. Bangkit dari tidur
bukanlah hal yang mudah, perlu tekad dan waktu untuk melakukannya, sepertinya
itu juga yang dirasakan kebanyakan pelajar. Setelah mandi dan sarapan, aku
bersiap melakukan kegiatan rutinku yaitu duduk di kursi berwarna hitam yang
bisa ku atur ketinggiannya, dengan ditemani susu coklat hangat dan roti yang
dipotong menjadi 4 bagian dan ditaburi irisan keju diatasnya membuat ku
memiliki semangat dalam menuangkan fikiran dalam bentuk tulisan.
Di pagi yang
cerah ditemani embun yang menempel dalam jendela dan pepohonan, aku sejenak
berfikir tentang apa yang akan aku tulis, tanpa sengaja melihat secarik kertas
jatuh dari meja belajarku, dan melihat nama seseorang yang tertulis di kertas
tersebut, nama seseorang yang lama sudah kutatap tanpa pernah menatapku,
seseorang yang sudah kukejar namun ia tetap lari, seseorang yang hanya bisa ku
lihat dari jauh tanpa berani mendekat, ingin berbicara namun tidak berani,
ingin menggenggam namun tidak tahu caranya, ingin selalu ada untuknya namun
tidak bisa, ingin membahagiakan namun malah mengecewakan, ingin mengukir senyum
di wajahnya namun malah luka, ingin berdua namun tidak diterima.
Kini semua telah
berbeda, tidak ada lagi tempat untukku, ia telah menghapus namaku dari
fikirannya, membuangku jauh dari hidupnya. Jauh dari negri ini akan kuceritakan
tentang perasaan yang tidak pernah padam, perasaan yang tidak bisa digantikan,
perasaan yang selalu mengharapkan, perasaan yang mampu membuatku bertahan dalam
waktu yang tidak ditentukan.
Banyak orang
heran terhadapku, kenapa bisa jatuh cinta pada seseorang lewat foto, tanpa
pernah bertemu dan berbincang. Aku adalah salah satu orang yang percaya bahwa
cinta mampu membuat seseorang merasa mencintai dalam 1 detik, cinta juga mampu
membuat seseorang menyakiti dalam 1 detik dan kini aku memang jatuh cinta pada
seseorang lewat foto, dan aku tidak mempunyai alasan mengapa aku mencintainya,
yang aku punya adalah alasan mengapa aku harus membahagiakannya. Lama aku
menunggu balasan cinta darinya, banyak hati yang menghampiri tapi kenapa hati
ini masih memilih dirinya ?, ya kamu wanita Surabaya.
Komentar
Posting Komentar