Wanita Surabaya part 3


Bagaimana kabarmu sekarang ?

        Aku harap kamu baik, menjalani masa remaja penuh dengan ceria, suka duka memang akan menghampiri, kamu tidak perlu lari, coba saja hadapi. Karna aku percaya bahwa kamu adalah wanita hebat, tidak mudah menyerah apalagi kalah, kejar cita-citamu dan terbanglah !.



        Aku ?, aku berharap aku baik, ya masih sama seperti dulu. Duduk di depan meja berwarna coklat dengan ditemani segelas susa hangat, menuangkan apa yang diinginkan, sambil diselimuti oleh dinginnya cuaca, musik yang terus kumainkan berharap dapat memberi pencerahan.

       

        Tulisan ini masih berlanjut, masih tentang dirimu, tentang seseorang yang menjadi objek dalam tulisanku, membuatku gila karna terobsesi cinta, maaf untuk para pembaca karna tulisanku tidak menarik, maaf karna telah membuang waktu mereka untuk membaca sebuah tulisan yang tidak berharga. Cerita ini akan terus berlanjut sampai aku lelah menjadi pemeran pengganti, karna aktor utama adalah dirinya. Lelah terhadap semuanya, aku berusaha untuk lepas dari pengaruh ini, aku tahu bahwa semua tulisan ini hanyalah omong kosong, buat apa menulis tentang seseorang yang tidak akan kembali, bahkan dia memang tidak ada dalam diri, semua hanya obsesi.



        Mati aku dalam prustasi ini, berharap semua berubah namun memang tidak akan pernah. Baik, akan ku lanjutkan ceritaku.



        Lama tidak mendengar kabarnya, aku berusaha mencari pelabuhan cinta yang baru, sempat bertemu dengan yang baru, diawali dengan pertemuan yang baik, aku berusaha mengatakan pada diri bahwa dia adalah penggantimu, sempat melakukan pendekatan namun nyatanya kamu tidak bisa digantikan. Hanya bayangmu yang ada dalam fikiran, merasa sudah tidak bisa dihilangkan, jatuh aku dalam kegelapan…. Aku berfikir bahwa sudah tidak ada jalan, melupakan atau menunggu. Jangan hakimi aku ! karna memang aku merasa hati ini yang menarik, jangan hakimi aku ! karna memang aku tidak mampu melawan, heran memang kenapa dia selalu hadir dalam benak, padahal sudah membuat hati ini retak.



        Banyak yang bertanya tentang dirinya, sehebat apa dia mampu membuat ku gila, secantik apa dia mampu membuatku menunggu untuk waktu lama. Aku katakan pada kalian, dia tidak secantik kekasih kalian, dia juga tidak sehebat kalian, bukan aku yang memilihnya, coba tanyakan pada hati ini !. Sejauh apapun dia, hati ini masih bisa merasa, ya aku tahu bahwa aku bodoh, masih saja tenggelam dalam urusan yang tidak ada manfaatnya, susah untuk melupakan dan lelah untuk menunggu.



        Aku tidak berharap kalian mau merasakan, mendengarkan dan membaca tulisan ini. Aku hanya berharap kalian mengetahui posisiku sekarang. Aku akan menulis cerita ini sampai waktu yang tidak ditentukan, aku tidak tahu kenapa tapi aku tahu aku masih mencintainya dan akan selalu dia.

Komentar

Postingan Populer