Prolog - Kenapa Harus Kenapa.

Untuk Putri.

Beribu-ribu pertanyaan kamu lemparkan, hampir semua tidak mampu kusandingkan dengan jawaban. Beribu-ribu pertanyaan "kenapa" muncul di fikiran, hampir semua pergi tanpa mendapat penjelasan.

Kamu adalah misteri terbesar dalam hidupku yang selalu ingin kupecahkan, anehnya, kamu malah menutup diri untuk dipecahkan.

Kamu adalah rumus terumit yang menyulitkan akalku berjalan. Berkali-kali dicoba, hasilnnya pun kekecewaaan.

Kamu adalah hadiah terbaik Tuhan yang tidak ingin kulepaskan, meski aku tahu, Tuhan memberimu waktu untuk bersamaku.

Kamu adalah diriku yang tidak pernah bertemu dalam satu hal yang kunamai cinta.

Bersamamu, aku berani melawan waktu agar bisa berhenti. Dengan begitu, aku bisa bersamamu kapanpun aku mau, itupun kalo kamu juga mau.

Bahagiaku bersamamu tidak lebih dari kata "kita" yang aku perjuangkan. Disamping hati yang sulit melepaskan, kamu tetap berdiri melihat diri yang sudah ingin berhenti.

(Mungkin) pada dasarnya kita dipertemukan atau mempertemukan diri hanya untuk saling menyakiti, atau salah satu dari kita sadar bahwa dia seringkali menyakiti.

Kita bertemu hanya berbagi cerita, bukan menulisnya bersama.

Kita bertemu hanya untuk saling menguatkan, bukan saling memperjuangkan.

Kita bertemu hanya untuk melepaskan apa yang seharusnya dilepas, bukan mengaitkan tali sebuah hubungan.

Dari Reza