Aku Dan Mereka Tertawa Bersama
Di depan sebuah ruangan mereka menertawakanku, "Hahahahahaha." Aku pun ikut menertawakan diriku sendiri. Lalu kutanya mereka, "Apa yang kalian tertawakan?" Dan dengan bodoh mereka menggelengkan kepala bersamaan lalu kembali tertawa.
Kupikir ada yang salah dengan wajahku, pakaianku atau isi otakku. Ternyata tidak ada yang salah. Setidaknya itu dugaanku.
Sambil tertawa tanpa tahu sebabnya, kulihat orang-orang pinggir jalan menatapku beberapa detik sebelum mereka ikut menertawakanku. Aku pun ikut tertawa meski tidak tahu apa-apa.
"Hahahahaha," tawa mereka semakin mengeras.
Aku mulai kebingungan. Namun, siapa yang peduli? Aku pun ikut tertawa.
Aku tertawa,
Mereka pun juga.
Herannya, ribuan masalah yang sempat menggantung di kepalaku terasa berjatuhan membentur lantai. Kupikir aku nabi yang mampu mendatangkan mukjizat hanya karena dengan tawa masalah bisa hilang begitu saja. Tapi aku salah saat aku tahu aku bukan orang sholeh. Aku pun tidak punya pengikut selain satu orang yang senantiasa mengikutiku kemana pun aku pergi.
Iya! Sekarang orang itu pun ada di sampingku.
Dengan muka polos seperti kotoran sapi itu ia berkata, "Kamu sudah minum obat hari ini?"
Bangsat! Aku harus minum obat dan diikat lagi?
Komentar
Posting Komentar