Pengabdi Netijen by Geraldy Tan.
Kalo boleh jujur, saya adalah penggemar novel genre thriller, horror, dan mystery. Saya adalah penggemar Dan Brown, Agatha Christie dan penulis yang sejalur dengan mereka. Tapi… kali ini saya ingin suatu hal yang berbeda. Apa tuh?
Beberapa hari yang lalu, saat saya sedang membuka Instagram, adalah satu satu teman saya meng-uploud foto sebuah novel yang saya rasa bergenre komedi. Iya, judulnya adalah Pengabdi Netijen anak Geraldy Tan, seorang digital creator. Sorry to say, saya baru pertama kali denger nama dia. Yang terlintas dalam benak saya adalah, "Ini orang siapa dah? Judul novelnya gini amat."
Setelah itu, ada yang aneh dalam diri saya. Ada sesuatu yang muncul, yang sering kalian sebut 'rasa penasaran'. Guna membunuh rasa penasaran saya, akhirnya saya membaca novel ini sampai habis.
Judul: Pengabdi Netijen.
Penulis: Geraldy Tan.
Penerbit: Gagasmedia.
Terbit tahun: 2018.
Tebal halaman: 188 halaman.
ISBN: 978-979-780-922-5.
Sinopsis novel Pengabdi Netijen:
Dulu pas gue SD, tampilan gue tuh berkacamata putih, rambut gaya batok kelapa, poni belah tengah dan badan sekurus tiang listrik. Ketagihan main Gameboy bikin gue betah di kamar aja dan nggak punya skill bersosialisasi. Makanya temen gue hanya beberapa ekor.
Nah, pas SMP, gue sempet minder banget. Saat cowok-cowok lain udah mulai berbulu, badannya gede-gede, punya kumis tipis yang melambai-lambai saat tertiup angin dari lubang hidung ketika mereka bernapas, pertumbuhan gue malah terhambat.Yang paling mengerikan, gue nggak berbulu. Lantas, gue nekat pakai minyak Firdaus punya bokap.
Waktu mau mandi pagi, gue taruh minyaknya di ketek. Kelar mandi, gue oles-olesin minyak Firdaus ke berbagai area di badan, lalu pakai baju seragam sekolah. Lantas, apakah tumbuh bulu? Boro-Boro!!! Berbulu kagak, ketek gue malah licin banget kaya arena ice skeating.
Dilihat dari synopsis yang saya kutip dari penerbitnya aja udah bikin ketawa, kan? HAHAHAHA.
Oke, saya tarik napas dulu, capek ketawa. Huft….dan, mari kita perkosa nih novel!
A/ Judul:
Dari judulnya sih saya udah ngakak. Kata pengabdi yang identik sama Budak ternyata digabungkan sama kata netijen yang identik dengan warga media sosial. Ya, saya sendiri gak heran kalo novel ini masuk genre komedi. Alasannya ya karena judulnya aja udah gini. Hahahaha.
B/ Alur Cerita:
Sebenarnya, novel ini hanya berpusat pada seorang Geraldy Tan. Dari masa kecilnya yang diceritakan goblok bin tolol hingga menjadi seorang yang kreatif kaya sekarang. Dari jaman dia gila game hingga kenal dunia porno. Bahkan Geraldy Tan yang dikenal pecinta music Korea ini berani menceritakan masa-masa dimana dia jadi korban bully. Secara garis besar, saya sendiri berani bilang bahwa novel ini memang menceritakan kisah hidup seorang Geraldy Tan.
Sama seperti yang novel yang menceritakan hidup sang penulis, saya sendiri sempat merasakan kegaringan yang diciptakan oleh bang Geraldy Tan ini, manggilnya bang aja, ya. Hahahaha. Tapi, saya juga salah karena nyatanya saya mendapat banyak sekali motivasi-motivasi yang dibagi oleh bang Geraldy. Di sini lah salah satu keunikan yang saya dapat dari novel ini. Bang Geraldy mampu menyuguhkan motivasi-motivasi dengan bumbu-bumbu lucunya, sehingga pembaca tidak merasa diceramahi atau ditegur. Karena memang kebanyakan orang tidak suka diceramahi betul?
Kekurangan yang saya dapat dari novel ini adalah bagaimana caranya bang Geraldy bercerita tentang kehidupannya dengan alur bulak-balik yang kadang bikin saya mikir, "Ini tuh pas kapan ya?" atau "Ko malah tiba-tiba jadi gini?"
Mostly novel ini cocok banget buat remaja-remaja yang tidak percaya diri atas kemampuan yang dimiliknya. Karena bang Geraldy mampu membuktikan bahwa dirinya yang kurus kering ditambah jerawatan ini mampu berkarya dan menghibur banyak orang. Salut deh sama bang Geraldy! Sukses terus!
C/ Gaya Bahasa:
Untuk gaya Bahasa sendiri, saya acungin dua jempol buat bang Geraldy karena berhasil menggunakan gaya Bahasa yang pas sesuai genrenya. Gaya Bahasa yang nyablak dan lawak ini sukses buat saya ketawa-ketawa sendiri.
D/ POV atau Sudut Pandang:
Yap, pasti udah bisa ditebak kalo bang Geraldy bakal ngasih sudut pandang dari dirinya sendiri. Secara novel ini kan ngebahas hidupnya dia dan apa yang dia rasain. Sudut pandang ini memang cocok buat bikin pembaca lebih dekat dengan apa yang bang Geraldy jalanin.
E/ Cover atau sampul:
Lagi-lagi Gagasmedia berhasil membuat saya takjub dengan cara mereka memilih sampul untuk anak baru. Salah satunya adalah sampul novel Pengabdi Netijen ini. Dengan karikatur bang Geraldy Tan di tengah sampul dan latar belakang perkotaan serta warna yang cerah, mampu menyegarkan mata saya. Ya buku komedi memang identik dengan warna cerah, kan?
Untuk novel Pengabdi Netijen karya bang Geraldy Tan, saya memberikan bintang 7.5/10.
Sukses terus untuk bang Geraldy Tan!
Komentar
Posting Komentar