Mereka Bilang…
Source photo: pinterest.com
Tuhan….
Mereka bilang mereka mencintai saya.
Mereka bilang mereka tidak akan meninggalkan saya.
Mereka bilang mereka tidak akan menyakiti saya.
Mereka bilang mereka peduli pada saya.
Mereka bilang…
Mereka bilang…
Dan..
Mereka bilang…
Tapi, kenyataan berkata sebaliknya.
Tidak apa. Saya tidak membenci mereka sedikit pun. Hanya saja sekarang saya tahu bahwa saya tidak pernah benar-benar bersama mereka. Karena pada nyatanya, saya memang melangkah sendirian. Mulai sekarang, saya mulai menikmati apa yang Engkau sebut kecewa, luka dan duka. Saya mulai memahami apa arti dari kegagalan, kesedihan dan pengasingan. Saya mulai memahami bahwa hidup tidak benar-benar sederahana seperti yang termaktub dalam buku cerita. Saya mulai memahami bahwa hidup tidak melulu tentang kalah dan menang. Saya mulai memahami bahwa hidup tidak selalu harus tentang bahagia.
Karena ada saatnya saya harus merasakan kegagalan, membiarkan air mata saya mengalir tanpa perlu ditahan. Karena ada saatnya saya harus paham bahwa gelap tidak selalu menakutkan. Karena ada saatnya saya harus paham bahwa menangis adalah salah satu cara menyembuhkan perasaan. Karena ada saatnya membiarkan orang-orang pergi adalah cara terbaik mengobati.
Seharusnya saya tidak boleh mengenal yang namanya harapan. Satu hal yang kerap kali malah menyakitkan ketimbang menyembuhkan.
Mungkin ditinggalkan oleh mereka akan terasa sangat menyakitkan, namun, berpura-pura bahagia jauh lebih menghancurkan. Berpura-pura bahwa saya bahagia dengan keputusan mereka, berpura-pura bahwa saya baik-baik saja. Tuhan…. Berpura-pura sangat melelahkan.
Tuhan….
Bila sendirian adalah keadaan yang saat ini saya butuhkan, maka saya mohon jangan biarkan mereka bertahan di sini. Saya lelah harus selalu mengemis perhatian mereka, memohon pada mereka untuk menemani saya, dan berkorban hanya untuk kepedulian sementara.
Tuhan…
Maaf karena saya terlalu banyak mengeluh. Saya hanya tidak tahu lagi harus bercerita pada siapa. Saya hanya tidak tahu lagi apa yang saya rasa. Saya hanya tidak tahu lagi harus bagaimana. Saya tidak tahu lagi harus ke mana. Maaf…
Komentar
Posting Komentar