Percakapan dengan Tuhan



source photo: pinterest.com




Percakapan dengan Tuhan


Tuhan, bisa kita berbicara sebentar?

Saat ini saya butuh teman. Kenapa saya meminta-Mu untuk berbincang, karena saya tahu, hanya Engkau yang tidak pernah meninggalkan saya ketika semua orang yang saya cintai meninggalkan saya sendirian, karena saya tahu, hanya Engkau yang masih mencintai saya ketika semua orang membenci. 

Tuhan... 

Apa ada sebuah kesalahan yang telah saya lakukan hingga hidup ini terasa berat dijalankan? Hingga hidup ini terasa sangat melelahkan? Saking lelahnya, air mata saja tidak mampu menyembuhkan luka saya. 

Tuhan... 

Apa saya salah karena telah peduli pada orang lain? Apa saya salah karena berharap orang lain peduli pada saya? Apa saya salah karena berharap orang lain akan menemani saya? Apa saya salah karena berharap orang lain memahami apa yang tengah saya rasakan?

Beberapa bulan belakangan ini, dunia terasa sangat jahat. Begitu banyak masalah yang datang silih-berganti. Tidak, Tuhan... saya tidak takut pada masalah-masalah itu. Saya hanya takut ditinggalkan sendirian, menghadapi masalah-masalah itu tanpa orang-orang yang saya harapkan hadir menemani. 

Saat ini, ayah saya sedang fokus pada abang kedua saya perihal pekerjaannya. Pun ibu sedang fokus pada abang pertama perihal pernikahannya. 

Saya tidak menyalahkan mereka atas itu semua. Tapi... apakah saya salah ketika saya meminta mereka untuk peduli juga pada urusan saya? Apakah saya salah ketika saya ingin mereka tahu bahwa masalah yang saya hadapi juga berat. Apakah saya salah ketika saya berharap akan ada sebuah pesan dari mereka yang berisi, "Hi, Dek. Gimana hari ini? Udah sarapan? Tugasnya udah dikerjain? Ada cerita yang mau diceritain? Ada masalah yang bisa umi dan abah bantu? Adek sehat, kan?" 

Hanya itu, Tuhan. Hanya kepedulian itu yang saya harapkan dari mereka. Saya hanya butuh teman untuk berbagi cerita, luka, dan tawa. Saya tidak mau menjadi gila. 

Tuhan... saya sakit. 

Ditinggalkan, dipinggirkan, direndahkan, bahkan dianggap baik-baik saja. Semua itu menyakitkan. 

Mungkinkah kematian adalah obat dari semua ini? 

Tidak! Tuhan! Saya tidak ingin mencari perhatian mereka. Saya tidak ingin mereka peduli karena kasihan. Saya tidak ingin itu semua. Yang saya butuhkan adalah ketulusan mereka. Tapi, kenapa setiap kali mereka mengatakan bahwa mereka tulus, yang terdengar di telinga saya adalah kebohongan?

Kenapa, Tuhan?

Tolong, Tuhan... saya hanya ingin sembuh. Saya hanya ingin hidup normal. 

Tuhan, tolong saya.

Komentar

Postingan Populer